Perangkat dengan layar
sentuh kini sedang marak. Namun, mungkin masa keemasan layar sentuh tak panjang
lagi. Pasalnya, startup asal Copenhagen, Denmark, menemukan teknologi baru
antarmuka (interface). Bukan dengan mouse atau sentuhan jari pada layar, tetapi
dengan gerak mata. The Eye Tribe, nama startup itu, didirikan oleh mahasiswa
PhD dari IT University of Copenhagen.
Teknologi The Eye Tribe
melacak mata untuk mengontrol perangkat dengan akurasi sama dengan ujung jari.
Ini berkat keajaiban temuan mereka yang dinamai Ssubmilimeter Pupil Tracking.
Dengan memakai teknologi infrared, algoritma khusus The Eye Tribe bisa melacak letak pupil mata pengguna, seakurat saat jari menyentuh layar tablet. Bedanya, gerak mata lebih cepat dari pada gerak jari.
Dengan memakai teknologi infrared, algoritma khusus The Eye Tribe bisa melacak letak pupil mata pengguna, seakurat saat jari menyentuh layar tablet. Bedanya, gerak mata lebih cepat dari pada gerak jari.
Ternyata, pupil kita
sama seperti sidik jari, khas dan tak ada yang memiliki corak yang sama.
Sehingga, pandangan mata bisa dijadikan sarana untuk masuk (log in) pada setiap
akun.
Dengan The Eye Tribe, gerakan mata bisa mengontrol perangkat dan memungkinkan navigasi handsfree pada website, game, dan aplikasi. "Apa yang kami tunjukkan saat ini hanyalah puncak gunung es dari apa yang bisa dilakukan dengan kontrol mata," kata pendiri The Eye Tribe, Sune Alstrup Johansen. The Eye Tribe ingin menyediakan teknologi kontrol mata untuk perangkat konsumen pasar massal dengan menjual lisensi teknologi bagi produsen.
The Eye Tribe dimulai tujuh tahun saat empat pendiri bertemu di jurusan IT University of Copenhagen. Mereka berambisi membuat kontrol mata bisa tersedia untuk semua orang dengan harga terjangkau. Setelah menyelesaikan PhD, empat pendiri mereka membeli IP dari universitas dan membentuk The Eye Tribe.
Dengan The Eye Tribe, gerakan mata bisa mengontrol perangkat dan memungkinkan navigasi handsfree pada website, game, dan aplikasi. "Apa yang kami tunjukkan saat ini hanyalah puncak gunung es dari apa yang bisa dilakukan dengan kontrol mata," kata pendiri The Eye Tribe, Sune Alstrup Johansen. The Eye Tribe ingin menyediakan teknologi kontrol mata untuk perangkat konsumen pasar massal dengan menjual lisensi teknologi bagi produsen.
The Eye Tribe dimulai tujuh tahun saat empat pendiri bertemu di jurusan IT University of Copenhagen. Mereka berambisi membuat kontrol mata bisa tersedia untuk semua orang dengan harga terjangkau. Setelah menyelesaikan PhD, empat pendiri mereka membeli IP dari universitas dan membentuk The Eye Tribe.
Mereka tampil dalam
ajang StartupBootcamp Eropa 2011. Setahun kemudian menerima investasi dari
investor swasta Eropa sebesar US$ 1 juta. Pemerintah setempat juga ikut
mendanai sebesar US$ 4,4 untuk mengembangkan kontrol mata pada perangkat
mobile.
Dengan temuan baru ini, maka interface perangkat akan berubah banyak. Pengembang game, aplikasi, dan software bisa memakai The Eye Tribe untuk menggunakan teknologi ini. Software Development Kit (SDK) bagi pengembang akan datang ke Android pada Juni nanti.
Dalam situsnya, mereka mendemonstrasikan main game Fruit Ninja dengan sapuan mata. Mereka juga mengatakan akan meluncurkan tablet Android yang bisa langsung digunakan dengan kontrol mata. Namun, tak disebut spesifikasi, kapan, dan berapa harga yang akan dibanderol.
Dengan temuan baru ini, maka interface perangkat akan berubah banyak. Pengembang game, aplikasi, dan software bisa memakai The Eye Tribe untuk menggunakan teknologi ini. Software Development Kit (SDK) bagi pengembang akan datang ke Android pada Juni nanti.
Dalam situsnya, mereka mendemonstrasikan main game Fruit Ninja dengan sapuan mata. Mereka juga mengatakan akan meluncurkan tablet Android yang bisa langsung digunakan dengan kontrol mata. Namun, tak disebut spesifikasi, kapan, dan berapa harga yang akan dibanderol.
Pendapat
Saya :
Walaupun para pengguna
barang elektronik yang masih menggunakan layar sentuh ataupun tekhnologi
dibawahnya, khawatir akan barang elektroniknya akan tergusur dengan tekhnologi
baru ini. Meskipun demikian para pengguna akan tetap bangga dan menunggu produk
segera diterapkan pada barang elektronik dan di produksi masal.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar