Apa Itu Redenominasi
Redenominasi adalah
penyederhanaan atau pengurangan nominal mata uang Rupiah tanpa memotong nilai
tukar mata uang itu sendiri. Uang Rp 1.000 menjadi Rp 1, Rp 10.000 menjadi Rp 10,
Rp 50.000 menjadi Rp 50. Artinya ada pengurangan 3 digit nominal.
Redenominasi
Vs Sanering
Redenominasi ini
sendiri tidak sama dengan yang pernah terjadi pada masa pemeritahan Soekarno
(orde lama). Redenominasi berbeda dengan Sanering. Redenominasi adalah
kebijakan yang dilakukan dengan memotong nominal mata uang dengan tidak
mengurangi nilai tukar mata uang itu sendiri, misalkan saya membeli sabun
seharga RP 10.000, ketika diberlakukan Redenominasi maka saya tetap membayar
sabun itu dengan harga Rp 10 (pengurangan 3 digit angka), Sedangkan Sanering
adalah pemotongan nilai mata uang tetapi harga barangnya tetap sama. Misalkan
saya membeli sabun seharga Rp 10.000 ketika Sanering berlaku maka uang saya
menjadi Rp 10 sedangkan harga sabun itu tetap Rp 10.000. Tentu sangat merugikan
bukan.
Persyaratan
Diberlakukan Kebijakan Redenominasi
1. Ekspektasi inflasi
harus berada di kisaran rendah dan pergerakannya stabil.
2. Stabilitas
perekonomian terjaga dan jaminan stabilitas harga.
3. Kesiapan masyarakat
Untuk nomor 3 ini
tampaknya saat ini belum bisa diterima masyarakat secepat mungkin, butuh waktu
yang panjang untuk membiasakan. Diharapkan masyarakat tidak menimbulkan
keresahan dalam bertransaksi.
Kapan
Redenominasi Berlaku ?
Redenominasi menurut
Bank Indonesia memerlukan waktu selama 10 tahun. Dimulai tahap sosialisasi pada
tahun 2011-2012 kemudian pada tahun 2013, dilakukan Redenominasi sebagai masa
transisi hingga tahun 2015. Nah pada masa transisi ini, akan dipakai dua
penilaian yang disebut istilah rupiah lama dan rupiah baru. Jadi anda bisa
membeli barang dengan harga Rp 100.000 bayarnya bisa pake uang rupiah lama
yaitu pecahan Rp 100.000 atau menggunakan uang rupiah baru yaitu Rp 100
(Redenominasi rupiah).
Ini mungkin tampaknya
membingungkan masyarakat nantinya ketika melakukan transaksi apalagi pihak
produsen itu sendiri juga akan memberikan 2 label harga, yaitu harga rupiah
lama dengan harga rupiah baru. Terkhusus pada masyarakat yang pernah merasakan
dirugikan karena kebijakan Sanering di masa orde lama.
Semua
kekhawatiran itu sudah dipikir matang-matang pihak BI, mereka sudah melakukan
studi banding di Turki yang sukses melakukan redenominasi di 2004. Sudah banyak
negara-negara yang telah sukses melakukan Redenominasi, misalnya Turki, Vietnam
yang memiliki pecahan uang terbesar di dunia setelah Indonesia yaitu sebesar
500.000 Dong. dan tidak memperhitungkan negara Zimbabwe yang pernah mencetak
pecahan uang 100 miliar dolar Zimbabwe dalam satu lembar mata uang.
Rencana Redenominasi
berlaku total pada tahun 2022.
Referensi :
0 komentar:
Posting Komentar