Meski Arab Saudi
disebut-sebut sebagai salah satu sekutu utama Amerika Serikat, ternyata negeri
Paman Sam itu memiliki agenda tersembunyi untuk menghancurkan dua kota suci
umat Islam yang berada di Saudi, Makkah dan Madinah. Kabar itu terungkap setelah
materi kursus militer untuk para perwira AS bocor ke media massa.
Seperti dilaporkan
Associated Press, dalam salah satu kursus militer yang digelar Pentagon,
Amerika mendoktrin para perwira AS masa depan, bila Islam adalah musuh yang
wajib dihancurkan. Karena itu, Amerika mengagendakan bakal menghancurkan
tempat-tempat suci umat Islam, yakni Makkah dan Madinah --kota tempat Ka'bah
dan makam Nabi Muhammad SAW berada-- dengan bom atom. AS bakal melontarkan bom
atom ke Makkah dan Madinah laiknya saat mereka membumihanguskan Kota Hirosima
dan Nagasaki di Jepang pada Perang Dunia II.
The Guardian
melaporkan, pelatihan selama satu tahun yang digelar di Sekolah Gabungan
Angkatan Bersenjata AS di Norfolk, negara bagian Virginia itu, merupakan upaya
Amerika mendapatkan para prajurit dan pemimpin masa depan yang bakal melakukan
perang total terhadap 1,4 miliar umat Islam di seluruh dunia. Ini yang
mengesalkan, dalam pelatih itu para perwira diminta tidak mempedulikan berapa
banyak nyawa warga sipil Muslim yang bakal melayang.
Instruktur Angkatan
Darat AS yang mengajar dalam pelatihan itu, Letkol Mattew Dooley menyatakan,
dirinya tidak percaya ada konsep Islam moderat. Dooley mengatakan, agama Islam
dan para pengikutnya masuk dalam kategori musuh yang dapat mengancam eksistensi
AS.
"Mereka (Muslim)
membenci segala hal tentang kamu (warga Amerika) dan tidak akan mau hidup
berdampingan dengan kamu hingga kamu lenyap," ungkap Dooley dalam sebuah
presentasi Juli 2011 lalu, seperti dilaporkan AP.
Dooley juga memprovokasi,
teori perang yang ditetapkan dalam Konvensi Jenewa sudah tidak relevan dengan
teori perang sesungguhnya. "Ini membuka opsi baru, di mana perang dengan
penduduk sipil boleh dilakukan, jika diperlukan. Sebab, sudah ada sejarahnya
seperti Tokyo, Hiroshima, dan Nagasaki," kata Dooley.
Skenario Amerika
berikutnya adalah ingin menjadikan Saudi terancam kelaparan dan Islam. Meski
awalnya menutup-nutupi pelatihan tersebut, Pentagon akhirnya menghentikan
kursus tersebut. AP melaporkan, penghentian kursus tersebut diawali protes
seorang perwira yang menilai materi kursus bertentangan dengan pernyataan
pemimpin AS tahun lalu, yang mengatakan AS memerangi kelompok fundamentalis
Islam, bukan memerangi ajaran Islam.
Pentagon pun memerintahkan penyidikan materi kursus militer tersebut. Akhirnya, para petugas termasuk instruktur kursus, Dooley diskor Pentagon. Tapi mereka tidak dipecat.
Sejatinya, pelatihan militer bagi perwira AS yang menargetkan umat Islam bukan kali ini saja. Tahun lalu terkuat, FBI menghentikan kursus militer serupa. Seperti kata pepatah, serapat-rapatnya bangkai ditutupi, akhirnya tercium juga. Meski Pentagon dan Gedung Putih berusaha menutup rapat niat jahat tersebut, rencana membumihanguskan kaum Muslimim yang ingin hidup di dalam naungan syariat Islam dan menolak sistem yang coba diterapkan AS terungkap juga.
Pentagon pun memerintahkan penyidikan materi kursus militer tersebut. Akhirnya, para petugas termasuk instruktur kursus, Dooley diskor Pentagon. Tapi mereka tidak dipecat.
Sejatinya, pelatihan militer bagi perwira AS yang menargetkan umat Islam bukan kali ini saja. Tahun lalu terkuat, FBI menghentikan kursus militer serupa. Seperti kata pepatah, serapat-rapatnya bangkai ditutupi, akhirnya tercium juga. Meski Pentagon dan Gedung Putih berusaha menutup rapat niat jahat tersebut, rencana membumihanguskan kaum Muslimim yang ingin hidup di dalam naungan syariat Islam dan menolak sistem yang coba diterapkan AS terungkap juga.
Dan berarti Allah SWT.
telah melindungi kota suci tersebut dengan berkehendak terbongkarnya rahasia
itu dengan sangat mudah.
Analisa Saya :
Tidak heran bagi kita semua kalau negara ini memang biangnya bikin onar. Tidak hanya negara arab saja melainkan hampir semua negara didunia ada keterlibatan dengan amerika. Memang tidak bisa di bantah lagi kalau negara yang satu ini adalah negara super power dengan mengandalkan teknologinya dan kekayaanya dibandingkan dengan negara lainnya. Tapi mengenai berita tentang akan dihancurkannya makkah dan madinah oleh amerika kita semua berharap itu semua adalah berita hoax saja. Tapi tidak menutupi kemungkinan berita itu ada benarnya juga. Seperti yang kita kenal amerika adalah negara yang sangat anti islam, jika wajar saja negara tersebut ingin menghancurkan simbol dari umat islam tersebut.
Sumber
:
0 komentar:
Posting Komentar