Saat terjadi kecelakaan
pesawat terbang, selain sibuk mencari lokasi jatuhnya pesawat, menyelamatkan
dan mengevakuasi korban, juga ada sesuatu lain selalu dicari-cari, apakah itu?
Yah itulah “black
box ” atau kotak hitam. Apakah fungsi kotak hitam itu? mengapa benda
itu termasuk yang amat dicari saat tejadi kecelakaan pesawat terbang?
Ide dasar dari pembuatan kotak hitam adalah bahwa perlu adanya
informasi yang menjelaskan segala kegiatan yang terjadi selama pesawat sedang
terbang. Informasi ini digunakan untukmengetahui apa
penyebab sebuah pesawat mengalami kecelakaan misalnya.
Awalnya alat
pencatat kegiatan pesawat diciptakan
oleh pencipta pesawat
terbang yaitu oleh Wright Bersaudara pada tahun 1900-an, berupa alat pencatat
putaran baling-baling. Selanjutnya 50 tahun kemudian barulah diciptakan kotak
hitam pertama oleh Dr
David Warren, Australia. Warren menggagas alat ini saat sebelumnya
terjadi kecelakaan pesawat jet pertama De Havilland Comet DH-106, yang sama
sekali tidak diketahui penyebabnya.
Dalam perkembangannya, black box ini terdiri dari dua bagian utama,
yaitu FDR (Flight Data Recorder– perekam data penerbangan) dan CVR (cockpit
Voice Recorder– perekam suara di kokpit) masing-masing
dapat merekam hingga 700 parameter penerbangan seperti waktu terbang, tekanan
udara, ketinggian, kecepatan angin, keseimbangan horizontal, arah kompas, dan
sebagainya. Juga dapat merekam hingga 25 jam pembicaraan terakhir pilot.
Alat ini disimpan di bagian
ekor pesawat, tempat yang diduga paling “aman” jika pesawat mengalami
kecelakaan. Dan alat ini “dibungkus” dalam sebiah kotak yang disebut CSMU
(Crash-survivable memory unit), yang berlapis-lapis masing-masin aluminium
tipis, silika, dan baja tahan karat atau juga titanium, yang amat kuat dan
tahan terhadap berbagai kondisi ekstrim, seperti tahan terhadap suhu 1.100
derajat celciusselama 1 jam, bertahan
dalam air laut selama 30 hari, tahan
terhadap bahan kimia, dan juga tahan
benturan yang kuat hingga 3.400 G (manusia
akan pingsan jika mengalami tekanan 5 G selama lima detik)
Kotak hitam juga
dilengkapi dengan ULB (Underwater Locator Beacon),
yang akan mengeluarkan “sinyal” suara ultrasonik setelah terjadi “kecelakaan”
selama 30 hari (dengan harapan akan lebih mudah diketahui posisi jatuhnya
pesawat)
Tentu kamu akan
bertanya, jika FDR dan CVR akan “aman” berada di dalam kotak hitam tadi, lalu
mengapa pesawat terbang tidak dibuat dari bahan yang sama, sehingga bisa
melindungi penumpangnya? well, tentu saja pesawat akan lebih kuat tetapi
sekaligus berat dan tidak bisa terbang dong ya??
Saat kecelakaan
terjadi dan kotak hitam ditemukan, maka kotak itu segera di kirim ke organisasi
yang netral (bukan bagian dari perusahaan pesawat yang terkena musibah) dan
dilakukan “pembacaan” dan analisa. Pembacaan dan analisa yang mendalam
membutuhkan waktu berminggu-minggu, bahkan lebih lama lagi. Untuk membaca tidak
memerlukan waktu lama, tinggal menghubungkan unit kotak hitam tadi ke alat
pembaca. Namun yang lama adalah analisa nya, karena membutuhkan berbagai
pendapat ahli mulai dari ahli penerbangan, mesin, dan juga ahli kesehatan dan
kejiwaan sang pilot.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar