Di
tugas softskil kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman saya waktu
jalan-jalan ke gunung tangkuban perahu. Liburan yang tepatnya sesudah lebaran
ini merupakan liburan yang saya dan teman-teman lakukan secara rutin. Daerah
atau lokasi yang biasanya kami tuju diantaranya Tangkuban Perahu, Cibodas,
Candi Borobudur, Anyer, dll. Tapi biasanya yang paling banyak saya kunjungi
adalah Gunung Tangkuban Perahu, gak tahu kenapa gak bosan-bosan atau mungkin
lokasinya gak terlalu jauh dengan tempat saya tinggal (Karawang).
Tugu
Selamat Datang
Persiapan Barang-Barang Sebelum Berangkat
Waktu
keberangkatan dimulai dari jam 10 malam, gak tahu kenapa panitia berangkatnya
pada jam segitu. Saya siap-siap sesudah shalat isya, sehari sebelumnya saya
sudah stock belanjaan mulai dari makanan, minuman, perlengkapan mandi,
obat-obatan, dll. Dirasa sudah cukup perbekalannya saya pun mulai berkumpul
dengan teman-teman lain yang sudah menunggu didepan. Pada waktu itu lumayan
banyak juga yang ikut soalnya kampung tetangga juga pada ikut malahan ibu-ibu
atau para orang tua juga ikut, yang biasanya gak pernah ikut tapi di liburan
kali ini malah pada ngikut, gak apa-apa deh biar tambah seru. Setelah lama
nunggu akhirnya mobil yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga yang berjumlah
dua bis. Semua rombongan pun bergegas mempersiapkan barang-barangnya dan
mencari tempat duduk masing-masing, waktu itu saya dapat tempat duduk dibagian
belakang. Saya kira dengan dua bis itu sudah cukup tapi kenyataannya penuh
sekali sampai berdesak-desakan bahkan sampai ada yang tidak dapat kebagian
tempat duduk. Dan saya lihat ada perempuan yang tidak kebagian tempat duduk,
akhirnya saya dengan spontannya menawarkan tempat duduk saya ke perempuan tersebut.
Sebenarnya saya tidak kenal dengan perempuan itu, tapi masa tega saya melihat
perempuan berdiri sedangkan saya duduk. Yah walaupun saya berdiri tapi saya
tetep nyaman. Saya lihat tempat duduk dibagian belakang semua penumpangnya adalah berpasangan cuman
saya doang yang sendiri, maklum waktu itu saya masih singel alias jomblo (nasib-nasib).
Setelah semuanya sudah masuk kedalam bis dan jam pun sudah menunjukan jam 10
malam, akhirnya bis pun siap untuk berangkat. Tapi gak tahu kenapa yang tadinya
ramai banget sangat berisik gak beberapa lama kemudian hening sekali, mungkin
berangkatnya malam jadi semuanya pada tidur. Tapi lain dengan saya, yang lain
pada tidur saya hanya mendengarkan musik lewat headset di handphone sambil
memandangi kejendela kaca mobil melihat lalu-lalang kendaraan.
Setelah Sampai Dilokasi
Waktu
menunjukan jam 03:50 pagi tempat lokasi sudah semakin dekat. Saya hitung-hitung
perjalanan menghabiskan 4 jam perjalanan, mungkin kalau dihari biasa akan lebih
cepat. Sesampainya di tempat lokasi matahari pun belum menampakan wajahnya, ya
wajar saja shubuh saja belum. Rombongan pada keluar mobil untuk meregangkan
otot-otot yang kaku dan badan pegel-pegel karena kelamaan duduk didalam bis.
Saya dan teman-teman memutuskan untuk mencari penginapan untuk melanjutkan
tidur lagi karena hari masih malam, tapi sebagian rombongan ada yang tetap tinggal didalam bis termasuk
ibu saya.
Setelah
kesana-kemari mencari penginapan akhirnya dapat juga walaupun tempatnya
sederhana,ya memang kami sengaja mencari yang tidak terlalu mewah dikarnakan
budget yang terbatas juga maklum habis sama ongkos sana-sini. Akhirnya kami pun
masuk ke kamar dan berebut tempat tidur walaupun keadaan dikamar tidak ada
tempat tidur hanya disediakan tikar saja dan tempatnya pun kecil tidak cukup
dengan kami yang berjumlah 8 orang. Dan kami pun tidur dengan posisi tidak
jelas bertumpuk-tumpuk, tapi walaupun begitu kami bisa tidur juga mungkin
faktor lelah juga karena perjalanan. Dan tidak terasa waktupun berlalu begitu
cepat, jam sudah menunjukan pukul 05:30 pagi dan kami pun bangun. Saya pun
langsung mengambil perlengkapam mandi, dan bergegas masuk ke kamar mandi lalu
saya pun kaget ternyata air disana serasa air es, saya pun langsung
cepat-cepat mandinya karena tidak tahan dengan dinginnya. Setelah selesai mandi
saya dan teman-teman pun mulai berjalan-jalan kecil melihat pemandangan di
daerah sekitar gunung Tangkuban Perahu. Sepanjang perjalan saya melihat
lapak-lapak atau tempat para pedagang menjajakan daganganya. Para pedagang pun
sibuk mempersiapkan barang daganganya. Dan kami pun berhenti disalah satu
warung untuk sekedar sarapan atau pun untuk sekedar ngopi. Dan saya pun
langsung mengambil handphone saya lalu saya nyalain tv, ya memang hp saya pada
waktu itu ada aplikasi tv nya. Dan teman-teman pun ikut menonton malahan si
bapak yang punya warung pun ikut menonton karena di warung tersebut tidak ada
tv nya, dan kebetulan pada waktu itu acaranya lagi ada siarang langsung bola.
Dan saya pun sedikit
berbincang-bincang dengan si bapak pemilik warung :
Saya :
sudah berapa lama bapak jualan disini?
Si bapak : saya disini
kira-kira sekitar 10 tahun.
Saya :
oh,lumayan lama juga ya. Ngomong-ngomong bapak orang sini?
Si bapak : bukan, saya
bukan orang sini asli tapi saya berasal dari jakarta.
Saya : pak
kalau boleh tahu, para pengunjung makin sedikit atau semakin ramai dari tahun ke tahun?
Sibapak : semakin ramai
mas, apa lagi seperti hari sekarang tepat setelah lebaran otomatis jumlah
pengunjung 2 kali lipatnya dari hari biasa.
Setelah
ngobrol singkat dengan pemilik warung dan setelah perut dirasa kenyang dan
dirasa waktu pun sudah agak siang, kami pun kembali kedalam rombongan untuk
melanjutkan perjalanan menuju kawah gunung Tangkuban Perahu. Setelah sampai
ditempat berkumpulnya rombongan. Setelah di beri pengarahan oleh panitia soal
jam berapa kami harus berkumpul lagi setelah berekreasi. Akhirnya telah
disetujui pada jam 4 sore kita harus kembali ke bis. Setelah itu semua
berpencar sesuai dengan rombogannya masing-masing saya pun ikut dengan dengan
teman-teman sebaya saya, lain dengan ibu-ibu mereka pisah sendiri gabung sama
dengan anak-anak kecil atau adik-adik kami. Mulanya kami hanya dengan berjalan
kaki tapi setelah lama berjalan tapi lokasi masih jauh, akhirnya kami memutuskan
untuk naik mobil yang panjangnya kaya kereta tapi kami harus mengantri untuk
membeli karcisnya karena banyak pengunjung lain pada beli tiket juga. Dan
akhirnya setelah lama ngantri tiket pun sudah di tangan, akhirnya kami pun naik
kereta tersebut. Dan kami cukup terbantu juga tidak perlu capek berjalan nanjak
dengan hanya duduk kami sambil bisa melihat pemandangan. Setelah hampir 30
menit naik kereta akhirnya kami pun sudah dekat dengan kawah gunung Tangkuban
Perahu dan kami pun disuruh turun dikarenakan
area jalan tidak bisa dilalui. Dan kami pun melanjutkan perjalanan
dengan jalan kaki yang hanya tinggal beberapa meter saja. Dan kawah pun sudah
mulai terlihat tapi kami harus melalui jalan yang sangat berbatu dan kami pun
harus berhati-hati dan pelan-pelan. Setelah sampai dibibir gunung rasa capek
yang kami rasakan selama perjalanan dari rumah sampai kesini pun terbayar
sudah, dengan melihat keindahan pemandangan sekitar gunung Tangkuban Perahu dan
kawahnya. Angin yang sejuk ditambah pemandangan yang indah suasana yang ramai
dan berbaur dengan pengunjung lain rasanya seperti disurga saja. Dan saya pun
langsung mengambil hp saya dan langsung merekam keindahan Tangkuban Perahu.
Pemandangan
disekitar gunung Tangkuban perahu.
Saya seperti jadi tukang video karena saya
hanya merekam teman-teman saya bersama pacarnya masing-masing sedangkan saya
sendiri tidak terekam dalam video tersebut. Dan untuk mengambil kenangan bahwa
saya pernah berkunjung ke gunung Tangkuban Perahu saya pun minta difoto sama
teman saya didekat bibir gunung dekat kawah. Inilah penampakannya...
Foto
saya didekat kawah gunung Tangkuban Perahu
Sungguh
indah bukan pemandangannya, walaupun modelnya tidak begitu indah. Setelah
dirasa cukup di lokasi tersebut akhirnya kami berpindah ketempat lain. Tadinya
kami mau kepuncak yang lebih tinggi lagi, tapi kata penduduk setempat jaraknya
lumayan jauh disamping karena capek juga. Dan kami pun akhirnya memutuskan
untuk tidak kelokasi tersebut.
Menuju Perjalanan Pulang
Setelah
beberapa lama dan dirasa sudah mulai mendung dan mau hujan kami pun memutuskan
untuk menuju ke lokasi bis sambil menuju pulang. Didalam perjalanan pulang.
Salah satu dari teman kami melihat-lihat pedagang yang menjual oleh-oleh
pernak-pernik dan pada waktu itu teman kami membeli sebuah kerajinan boneka dan
akhirnya dia pun membeli sepasang untuk pacarnya. Setelah membeli oleh-oleh
kami pun bergegas menuju bis karena cuaca lagi tidak bersahabat dan akhirnya
hujan pun turun tapi kami keburu sampai ke dalam bis. Dan kami pun melepas rasa
lelah setelah melihat-lihat pemandangan sekitar gunung dan sambil menunggu
hujan reda sambil melihat kejendela melihat keramaian disekitar daerah lokasi
gunung Tangkubann Perahu. Setelah hujan mulai reda panitia pun memutuskan untuk
pulang.
Dan
kami menuju perjalanan pulang. Suasana didalam bis malah makin sesak dan penuh
dengan oleh-oleh yang dibeli. Dan
akhirnya saya pun ada temannya yang tidak kebagian tempat duduk. Dan
diperjalanan pulang beda dengan dengan yang sebelumnya. Yang sebelumnya saya
tidak tidur tapi kali ini saya langsung tidur untuk melepas rasa lelah setelah setelah
mengitari lokasi wisata gunung Tangkuban Perahu. Dan setelah beberapa jam kami
pun dan rombongan telah sampai rumah masing-masing.
Kesan dan Pesan
Kesan
setelah liburan ke tempat wisata gunung Tangkuban Perahu menjadi sedikit memori
didalam otak saya yang tidak akan saya lupakan. Berlibur kedaerah wisata
tersebut bagai menjadi manusia bebas yang lepas dari beban pikiran dan segala
persoalan hidup. Batin pun terasa tenang dan stres pun hilang.
Pesannya
ditujukan kepada pemerintah daerah setempat atau pihak swasta yang mengelola
daerah wisata tersebut untuk lebih menata ulang para pedagang yang menurut saya
masih sedikit berantakan yang sebagian
para pedagang hampir mengambil jalan gagi para pejalan kaki dan dampakya akses
menuju gunung menjadi tersendat dan macet.
Mungkin
segitu saja yang hanya saya bagikan tentang pengalaman saya berlibur ke daerah
wisata gunung Tangkuban Perahu. Cukup sekian dan terimakasih.
0 komentar:
Posting Komentar