Definisi
Telematika
Beberapa definisi-definisi dari Telematika adalah
sebagai berikut :
- Menurut Kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia : Teknologi Telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan informatika. Senada dengan pendapat pemerintah, Telematika diartikan sebagai singkatan dari Tele = Telekomunikasi, Ma = Multimedia, dan Tika = Informatika.
- Menurut Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) : Telematika berarti perpaduan dan pembauran (konvergensi) antara teknologi informasi (teknologi komputer), teknologi telekomunikasi, termasuk siaran radio maupun televise dan multimedia.
- Menurut Pengantar Mata Kuliah Hukum Telematika : Istilah telematika merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi telekomunikasi, media, dan informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi telematika kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan digital atau the net.
Jadi
telematika dapat diartikan sebagai komunikasi jarak jauh (tele=jauh) dengan
perantaraan media elektromagnetik. Kemampuan dari telematika itu sendiri adalah
mampu mentransmisikan sejumlah informasi dalam sekejap, menjangkau seluruh
dunia, dan dalam berbagai cara, yaitu dengan perantaraan suara (telepon),
huruf, data dan gambar atau juga kombinasi diantaranya.
Definisi E-learning
E-Learning adalah
pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi
komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning memungkinkan
pembelajar untuk belajar melalui komputer di tempat mereka masing-masing tanpa
harus secara fisik pergi mengikuti pelajaran/perkuliahan di kelas. E-Learning sering
pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses
dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi e-Learning tidak
harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan
lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan
media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi
belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD,
selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat
di mana dia berada.
Ada beberapa pengertian berkaitan dengan e-Learning
sebagai berikut :
- Pembelajaran jarak jauh.
E-Learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara
fisik menghadiri kelas. Pembelajar bisa berada di Semarang, sementara
“instruktur” dan pelajaran yang diikuti berada di tempat lain, di kota lain
bahkan di negara lain. Interaksi bisa dijalankan secara on-line dan real-timeataupun
secara off-line atau archieved.
Pembelajar belajar dari komputer di kantor ataupun di rumah dengan
memanfaatkan koneksi jaringan lokal ataupun jaringan Internet ataupun
menggunakan media CD/DVD yang telah disiapkan. Materi belajar dikelola oleh
sebuah pusat penyedia materi di kampus/universitas, atau perusahaan penyedia
content tertentu. Pembelajar bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat
dari mana ia mengakses pelajaran.
- Pembelajaran dengan perangkat komputer
- Pembelajaran formal vs. informal
E-Learning bisa
mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. E-Learning secara
formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran
dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati
pihak-pihak terkait (pengelola e-Learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran
seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan
pada karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas
dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan konsultan) yang memang bergerak
di bidang penyediaan jasa e-Learning untuk umum. E-Learning bisa
juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya
melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website
pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program,
pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa
memungut biaya).
- Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing.
Walaupun sepertinya e-Learning diberikan hanya melalui
perangkat komputer, e-Learning ternyata disiapkan, ditunjang,
dikelola oleh tim yang terdiri dari para ahli di bidang masing-masing, yaitu:
- Subject Matter Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang disampaikan
- Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi dari SME menjadi materi e-Learning dengan memasukkan unsur metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari
- Graphic Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk dipelajari
- Ahli bidang Learning Management System (LMS). Mengelola sistem di website yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa lainnya.
Di sini, pembelajar bisa melihat modul-modul yang ditawarkan, bisa
mengambil tugas-tugas dan test-test yang harus dikerjakan, serta melihat jadwal
diskusi secara maya dengan instruktur, nara sumber lain, dan pembelajar lain.
Melalui LMS ini, siswa juga bisa melihat nilai tugas dan test serta
peringkatnya berdasarkan nilai (tugas ataupun test) yang diperoleh.
E-Learning tidak
diberikan semata-mata oleh mesin, tetapi seperti juga pembelajaran secara
konvensional di kelas, e-Learning ditunjang oleh para ahli di berbagai bidang
terkait.
Pendapat
saya :
Menurut saya teknologi
telematika dibidang e-learning sangat membantu dalam kegiatan proses belajar
mengajar, karena dengan e-learning antar pengajar dengan yang di ajarkan tidak
harus bertemu/tatap muka cukup dengan menghadap ke layar monitor PC maka proses
belajar mengajar pun terjadi.
Referensi
:
0 komentar:
Posting Komentar