Black
Box Testing
Test case ini bertujuan
untuk menunjukkan fungsi PL tentang cara beroperasinya, apakah pemasukan data
keluaran telah berjalan sebagaimana yang diharapkan dan apakah informasi yang
disimpan secara eksternal selalu dijaga kemutakhirannya.
White
Box Testing
Adalah meramalkan cara
kerja perangkat lunak secara rinci, karenanya logikal path (jalur logika)
perangkat lunak akan ditest dengan menyediakan test case yang akan mengerjakan
kumpulan kondisi dan atau pengulangan secara spesifik. Secara sekilas dapat
diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan program
yang benar secara 100%.
Uji
Coba White Box
Uji coba white box
adalah metode perancangan test case yang menggunakan struktur kontrol dari
perancangan prosedural untuk mendapatkan test case. Dengan rnenggunakan metode
white box, analis sistem akan dapat memperoleh test case yang:
- menjamin seluruh independent path di dalam modul yang dikerjakan sekurang-kurangnya sekali
- mengerjakan seluruh keputusan logikal
- mengerjakan seluruh loop yang sesuai dengan batasannya
- mengerjakan seluruh struktur data internal yang menjamin validitas
Uji Coba Basis Path
Uji coba basis path
adalah teknik uji coba white box yg diusulkan Tom McCabe. Metode ini
memungkinkan perancang test case mendapatkan ukuran kekompleksan logical dari
perancangan prosedural dan menggunkan ukuran ini sbg petunjuk untuk
mendefinisikan basis set dari jalur pengerjaan. Test case yg didapat digunakan
untuk mengerjakan basis set yg menjamin pengerjaan setiap perintah minimal satu
kali selama uji coba.
Pengujian
Black-Box
Pengujian black-box
berfokus pada persyaratan fungsional PL. Pengujian ini memungkinkan analis
system memperoleh kumpulan kondisi input yg akan mengerjakan seluruh keperluan
fungsional program.
Tujuan metode ini
mencari kesalaman pada:
- Fungsi yg salah atau hilang
- Kesalahan pada interface
- Kesalahan pada struktur data atau akses database
- Kesalahan performansi
- Kesalahan inisialisasi dan tujuan akhir
Metode ini tidak
terfokus pada struktur kontrol seperti pengujian whitebox tetapi pada domain
informasi.
Pengujian dirancang
untuk menjawab pertanyaan sbb:
- Bagaimana validitas fungsional diuji?
- Apa kelas input yg terbaik untuk uji coba yg baik?
- Apakah sistem sangat peka terhadap nilai input tertentu?
- Bagaimana jika kelas data yang terbatas dipisahkan
- Bagaimana volume data yg dapat ditoleransi oleh sistem?
- Bagaimana pengaruh kombinasi data terhadap pengoperasian system?
Equivalence Partitioning
Equivalence
partitioning adalah metode pengujian black-box yg memecah atau membagi domain
input dari program ke dalam kelas-kelas data sehingga test case dapat
diperoleh. Perancangan test case equivalence partitioning berdasarkan evaluasi
kelas equivalence untuk kondisi input yg menggambarkan kumpulan keadaan yg valid
atau tidak. Kondisi input dapat berupa nilai numeric, range nilai, kumpulan
nilai yg berhubungan atau kondisi Boolean.
Kesimpulan
:
White
box (Struktural)
- Dilakukan oleh penguji yang mengetahui tentang QA.
- Melakukan testing pada software/program aplikasi menyangkut security dan performance program tersebut (meliputi tes code, desain implementasi, security, data flow, software failure).
- Dilakukan seiring dengan tahapan pengembangan software atau pada tahap testing.
Metode BlackBox (Fungsional)
- Dilakukan oleh penguji Independent.
- Melakukan pengujian berdasarkan apa yang dilihat, hanya fokus terhadap fungsionalitas dan output. Pengujian lebih ditujukan pada desain software sesuai standar dan reaksi apabila terdapat celah-celah bug/vulnerabilitas pada program aplikasi tersebut setelah dilakukan white box testing.
- Dilakukan setelah white box testing.
Referensi :